Bagaimana Cara Kerja Sistem CCTV Analog?

Di era teknologi modern sekarang ini, CCTV analog tetap menjadi pilihan karena menawarkan sistem yang sederhana dan biaya yang terjangkau dibandingkan CCTV IP. CCTV analog masih banyak digunakan di berbagai sektor, seperti rumah, kantor, toko, hingga area publik. Untuk info lebih lanjut, artikel ini akan membahas tentang cara kerja CCTV analog, mulai dari komponen utama hingga prosesnya dalam transmisi data.
1. Komponen Utama CCTV Analog
Sebelum memahami cara kerja CCTV analog, berikut adalah penjelasan tentang komponen utama yang digunakan dalam sistem ini:
- Kamera CCTV Analog
Kamera adalah perangkat yang berfungsi menangkap gambar dan mengubahnya menjadi sinyal video analog. Kamera CCTV analog biasanya menggunakan sensor CCD (Charge-Coupled Device) atau CMOS (Complementary Metal-Oxide-Semiconductor) untuk menangkap gambar.
- Kabel Coaxial
Kabel coaxial memiliki banyak tipe seperti RG59, RG6, atau RG11 yang digunakan untuk transmisi sinyal video dari kamera ke perangkat DVR. Selain itu, kamera CCTV analog juga membutuhkan kabel daya untuk menyalakan perangkat.
- Digital Video Recorder (DVR)
DVR adalah pusat kontrol dalam sistem CCTV analog. DVR berfungsi untuk mengonversi sinyal analog menjadi digital, menyimpan rekaman data dan video ke dalam penyimpanan hard disk, serta menyediakan fitur pemantauan langsung dan playback.
- Adaptor atau Power Supply
Biasanya, kamera CCTV analog membutuhkan daya DC 12V atau AC 24V yang disuplai melalui adaptor atau power supply terpusat.
- Monitor
Monitor adalah perangkat yang digunakan untuk menampilkan rekaman video yang dikirim dari DVR. Monitor ini bisa berupa TV, komputer, atau perangkat mobile jika DVR terhubung ke internet.
2. Cara Kerja CCTV Analog
Setelah memahami komponen dan perangkat dalam sistem CCTV analog, berikut adalah tahapan proses kerja CCTV analog mulai dari proses menangkap gambar hingga ditampilkan melalui layar penampil seperti monitor.
- Kamera Menangkap Gambar
Kamera CCTV analog menangkap gambar dengan menggunakan sensor CCD atau CMOS, lalu mengubahnya menjadi sinyal video analog.
- Transmisi Sinyal ke DVR
Sinyal video analog yang diubah tadi lalu dikirimkan ke DVR melalui kabel coaxial. Jika jarak titik pemasangan jauh, gunakan amplifier atau repeater untuk mengurangi gangguan sinyal.
- DVR Mengolah dan Merekam Data
Setelah menerima sinyal dari kamera, DVR akan mengkonversi sinyal analog menjadi format digital menggunakan encoder bawaan. Selanjutnya, DVR akan menyimpan video dalam format H.264, H.265, atau MPEG ke dalam hard disk internal. Proses ini memungkinkan pengguna untuk dapat melihat rekaman secara real-time atau playback kapan saja. - Menampilkan Rekaman di Monitor
Setelah data tersimpan di perangkat penyimpanan, DVR akan mengirimkan video ke layar penampil atau monitor melalui kabel HDMI atau VGA. Jika DVR mendukung koneksi jaringan, pengguna juga dapat mengakses CCTV melalui smartphone atau komputer.
CCTV analog bekerja dengan cara menangkap gambar oleh perangkat kamera, mengirimkan sinyal melalui kabel coaxial ke DVR, lalu mengonversi dan menyimpan rekaman untuk ditampilkan di monitor. Sistem ini cocok jika Anda membutuhkan solusi keamanan sederhana dengan biaya yang lebih terjangkau. Namun, jika membutuhkan sistem keamanan dengan resolusi lebih tinggi, fitur lengkap, dan fleksibilitas jaringan, CCTV IP bisa menjadi pilihan yang lebih baik. Apapun kebutuhan Anda, konsultasikan pilihan bersama layanan Semarang CCTV penyedia jasa pemasangan dan perawatan perangkat CCTV untuk solusi tepat kebutuhan Anda.